#1 Intro : Tara



[unread messages below]

 Tasya
 Hey! aku siap-siap pulang yaaa 
 Tasya
 Kamu belum pulang? 
 19.16

 MPL XXVI Jangkrik! - 41 members
 Imana Jkrk: Wes fix yo, Kebumen?
 Salim Jkrk: Iya duh
 Jamo Jkrk: Atur ketua
 Imana Jkrk: Tar piye?
 20.24

 Adek Rara
 Mas laper nih gw...
 20.31

 Tasya
 [send a picture]
 Jerawat baruu ahahhaha
 Tasya
 Masih bikin laporan yang tadi sore? Makan jangan lupa deeh
 21.15

...

Dia memang lupa makan, lupa pula untuk mengabari siapapun sejak pukul 5 tadi saat manajernya datang mengirim draft laporan nasabah kredit pinjaman dana untuk ia ulas dan berikan status sesuai klasifikasi profil masing-masing nasabah. Sekejap setelah melihat jumlah total baris di berkas excel nya, jangankan ingat untuk mengabari, dimana dia terakhir menyimpan telepon genggamnya saja dia tidak pikirkan lagi.

Keadaannya memang selalu seperti ini, bekerja dan berusaha habis-habisan mencari uang serta karir, menurutnya adalah tindakan paling bertanggung jawab yang bisa ia lakukan, sebagai orang dewasa, sebagai seorang lelaki yang kelak akan menjadi kepala keluarga, dan sebagai seorang kakak yang harus bisa memberikan contoh baik bagi adiknya. Pergumulan harian dengan daftar nasabah dan permasalahan pinjaman dana, baginya lebih dari sekadar rutinitas kantoran yang menjemukkan namun juga arena pembuktian diri. Maka jika dengan bertaruh besar untuk kredibilitas dan masa depan diri, serta orang-orang dekat di sekitarnya, ia melupakan telepon genggam, hilang kabar dari pacar, melewatkan diskusi liburan kawan-kawan mapala, bahkan memilih untuk tidak makan untuk menghabiskan profil 120 orang pertama, adalah harga terkecil yang sanggup dia bayar.

 Tasya
 Tara?
 22.01

...

Nasabah no.125, dia memutuskan untuk istirahat sejenak. Setelah gelagapan mencari dimana terakhir dia simpan telepon genggamnya sembari mengutuki diri sendiri karena menyetel deringnya ke mode senyap, Tara berdiri dan beranjak menuju mesin kopi di pojok ruang divisi akuisisi kredit yang sudah kosong melompong.

"Jangkrik..."
Bisik Tara pelan ketika bulu kuduknya berdiri karena dengan cerdasnya malah mengingat cerita soal pocong di lantai 6 kantor berita sekitaran Kebon Jeruk yang ia baca di twitter kemarin malam. Sembari berusaha melupakan imajinasinya yang mendadak cemerlang, Tara mulai memeriksa seratusan pemberitahuan di ponselnya, kebanyakan dari grup mapala.

 You 
  @imana jkrk kalo dikasih cuti aku melu, paketu
 22.15

Mendengus melihat rentetan balasan anggota grup ramai meledek Tara "mata-mata Kim Jong-un", julukan yang langsung melekat begitu ia mulai bekerja di KSS Bank, perusahaan perbankan besar asal Korea. Julukan ini cukup keliru karena kantor pertama KSS berdiri di Incheon, Korea Selatan, namun Tara tidak pernah repot-repot mengoreksi karena selain tidak begitu penting, juga hanya akan menambah ledekan yang ia terima.

Memutuskan untuk tidak berlama-lama di grup mapala, Tara menyesap kopi dan melanjutkan memeriksa pemberitahuan. Satu dari Ayra, adik perempuan Tara yang beberapa bulan belakangan ikut tinggal di apartemen kecilnya, tidak lama setelah Ayra lulus kuliah.

  You
 Delivery aja sih dek kalo lo mager, gue pulang malem
 22.17

...

Adek Rara
 Iye, udah
 You
 Dih tumben cepet lo bales, gabut?
 Adek Rara
 Emangnya lo
 You
 Dek sekalian sih pesenin buat gue
 Adek Rara
 Aaah telat mas, ini abangnya aja udah mau nyampe
 You
 Dih ngga bilang lo... beli banyak ngga? biasanya nyisa..
 Adek Rara
 Gk.
 You
 Jangkriik tega bener lo dek.. laper guee
 Adek Rara
 Canda deeng, ada gw beliin bosque. Buru balik lo ntar dibegal,   kabarin tuh cewe lo, ngchat gw mulu jadinya
 22.19

...

Tara segera teringat Tasya, pacar yang sudah bersama-sama selama lebih dari satu tahun, perempuan modern yang mandiri dan jauh dari kata manja, dengan kemakluman dan toleransi yang tinggi atas jam kerja Tara yang tidak sehat, menjadi kriteria yang tidak pernah ia tahu ia butuhkan. Betapa lega dan nyamannya Tara dalam hubungan dimana dia tidak harus rutin berargumen, memohon maaf, dan terus-menerus merasa bersalah hampir setiap dia pulang sedikit larut tanpa kabar, seperti hari ini. Ponselnya bergetar dan memunculkan nama Tasya di atas layarnya tepat ketika Tara akan membuka jendela pesan mereka. Jodoh, pikirnya sedikit senang. 

 Tasya
 Tara aku ngambek.
 22.21
 ...

"Jangkriiik..."


gambar diambil dari:
https://www.imore.com/sites/imore.com/files/styles/xlarge/public/field/image/2014/02/unified_message_notifications_hero.jpg?itok=vXyo3tHZ

Komentar